50 Persen Lebih Pengguna Go-Jek Bayar Pakai Go-Pay
Metode pembayaran apa yang biasa kamu pilih setiap kali memakai jasa Go-Jek? Tunai atau Go-Pay? Saya pribadi pilih Go-Pay. Satu alasan: praktis.
Kamu tak lagi direpotkan dengan uang kembalian setiap kali transaksi dilakukan, yang terkadang si mitra pengemudi Go-Jek tidak memiliki "uang receh" untuk itu.
Perihal Go-Pay ini membuat saya penasaran tentang berapa banyak pengguna yang telah memakai layanan yang dulunya bernama Go-Jek Credit. Rasa penasaran ini akhirnya terjawab, setelah mendapatkan kesempatan bertanya langsung kepada si pengelola big data di Go-Jek, Crystal Widjaja, yang menjabat sebagai Senior Vice President Business Intelligence Go-Jek.
Dengan analisis big data, Crystal bisa melihat dengan jelas kebiasaan pengguna Go-Jek, termasuk mereka yang biasa memakai Go-Pay sehari-hari untuk setiap transaksi di layanan Go-Jek, entah itu Go-Ride, Go-Car, Go-Food, Go-Send, dan layanan lainnya yang mendukung Go-Pay.
Mengenai jumlah pengguna Go-Pay, Crystal dengan santai menjawab, "Ada lebih dari setengah pengguna Go-Jek yang menggunakan Go-Pay sekarang, setiap hari," kata Crystal.
Crystal mengaku melihat adopsi yang hebat dari Go-Pay dan ia menyukai hal ini. Tidak hanya pemakaiannya yang praktis, populernya uang elektronik ini juga dipengaruhi oleh kehadiran promo potongan harga serta transaksi yang lebih aman. "Jadi Go-Pay adalah salah satu produk revolusioner dan saya sangat bangga," tambah Crystal.
Total Uang Tip via Go-Pay Tembus 5 Juta Dolar AS
Tak berhenti sampai di situ. Perempuan yang masih berusia 26 tahun ini juga menyampaikan data lain dari pengguna Go-Pay, khususnya dalam hal pengisian saldo. Dia menyebut salah satu cara terfavorit dalam mengisi ulang saldo lewat mitra pengemudi. Cara ini memungkinkan pengguna memberikan uang tunai ke mitra pengemudi, lalu dia akan mengisi ulang saldo Go-Pay pengguna, sesuai dengan nominal yang dibayarkan.
Saluran lain yang juga difavoritkan adalah isi ulang saldo lewat ATM bank. "Top-up cash lewat driver saat ini sangat besar. Kami lihat ribuan pengguna yang top-up Go-Pay melalui driver setiap harinya," ungkap Crystal yang menjabat sebagai Senior Vice President Business Intelligence di Go-Jek.
Terakhir dan yang paling menarik dari data Go-Pay yang dipaparkan Crystal adalah soal tip untuk mitra pengemudi Go-Jek. Berbeda dengan tunai yang bisa memberikan nominal secara bebas. Di Go-Pay, nominal yang ditawarkan mulai dari Rp 2.500 sampai dengan Rp 30.000.
Sepanjang 2017, total uang tip yang diberikan via Go-Pay tercatat telah mencapai 5 juta dolar AS. Angka yang tidak sedikit ini menandakan pengguna Go-Jek termasuk gemar dalam memberikan uang tip kepada mitra pengemudi Go-Jek.
"Saya sangat menyukai ini. Karena adanya fitur tip ini, mengagumkan bagaimana kamu bisa mengubah kehidupan driver," ujar Crystal.
Banyaknya jumlah pengguna dan tingginya perputaran uang di Go-Pay ini membuat Go-Jek kini semakin pede bersaing dalam urusan uang elektronik dengan Mandiri, BCA, dan Telkomsel.
Tahun lalu Go-Pay berada diurutan keempat, setelah Mandiri e-Money, BCA Flazz, dan Telkomsel T-Cash, menurut riset lembaga survei JakPat pada Desember 2016 lalu. Jika tren positif ini terus berlanjut hingga akhir tahun 2017, bukan tidak mungkin pembayaran non-tunai milik Go-Jek itu akan menjadi nomor satu.
0 comments