Sebuah Kisah Cinta Juergen Klopp Dan Lini Belakang Liverpool

Sebuah Kisah Cinta Juergen Klopp Dan Lini Belakang Liverpool

Sebuah Kisah Cinta Juergen Klopp Dan Lini Belakang Liverpool

Tanpa tedeng aling-aling, Dietmar Hamann, mantan gelandang andalan Liverpool di medio 2000-an, menyemprot Juergen Klopp atas kegagalannya mempersembahkan kemenangan untuk The Reds pada partai pembuka Liga Champions melawan Sevilla.

Menurut Hamann, tidak ada perubahan berarti yang dilakukan Klopp untuk Liverpool dan baginya, tim Liverpool saat ini sangat tidak seimbang. Kepada RTE, Hamann berkata, "Di bangku cadangan (melawan Sevilla), kamu punya Sturridge, Coutinho, dan Oxlade Chamberlain aku tidak tahu kenapa dia dibeli. Di bagian pertahanan, kamu (hanya) punya pemain seperti Moreno dan Lovren aku selalu mempertanyakan kedua pemain ini dan Klavan, yang malam ini jadi pengganti."

Bagi Hamann, ketidakseimbangan itu adalah problem terbesar Liverpool saat ini. Hal itu terbukti dari dua laga terakhir Jordan Henderson dkk. di Premier League. Setelah menang 4-0 atas Arsenal, mereka kalah 0-5 dari Manchester City. "Mereka selalu rentan terhadap kesalahan," keluh Hamann.

Juergen Klopp sendiri sebenarnya bukannya tidak sadar akan hal ini dan kesadaran tersebut sempat terwujud kala dia mencoba untuk menggoda Virgil van Dijk dari Southampton. Namun, ketertarikan Liverpool terhadap bek asal Belanda itu justru berakhir dengan kekesalan Southampton dan hasilnya, Van Dijk pun hingga kini masih dibekukan dari skuat The Saints.

Namun, langkah Klopp ternyata berhenti sampai di situ saja karena sampai bursa transfer ditutup, Liverpool hanya mendatangkan satu pemain belakang, yakni Andy Robertson. Bek kiri asal Skotlandia itu pun sampai sekarang belum juga menggantikan Alberto Moreno di tim inti. Selain itu, The Reds juga kemudian melego Mamadou Sakho ke Crystal Palace.

Tak heran jika kemudian legenda klub seperti Hamann merasa gerah. Pasalnya, dari tujuh laga kompetitif yang telah dijalani, Liverpool sudah kebobolan 13 gol. Namun, Klopp menolak jika para pemain belakangnya disebut tidak kompeten.

"Terkadang, kami membuat kesalahan karena kami terlalu ofensif," ujar mantan pelatih Mainz 05 itu. "Jika kami kehilangan bola di momen yang salah, akan sulit sekali untuk bertahan di situasi semacam itu. Saya tidak suka dengan hal itu, tetapi, ya, saya sedang berusaha memperbaikinya. 'Kan hal seperti itu tidak bisa diselesaikan dengan menjentikkan jari."

"Kami tampil baik sejak awal saat melawan Sevilla, tetapi sekalinya mereka menyerang, kami kebobolan. Kami bukannya tidak paham, kami bukannya tidak mau membenahi itu, kami bukannya tidak mengacuhkan hal itu. Saya sudah bilang, kalau ada solusinya, ya, pasti sudah dilakukan."

Sebuah Kisah Cinta Juergen Klopp Dan Lini Belakang Liverpool

Di samping itu, Klopp juga menyindir adanya standar ganda yang digunakan oleh publik. "Kalau misalnya pemain baru kami membuat kesalahan juga, orang-orang akan berkata, 'Ah, dia 'kan pemain 65 juta pounds, pasti dia bakal bisa lebih baik.' Memangnya apa yang membuat kalian berkata kalau pemain kami tidak bisa berkembang lagi? Saya benar-benar tidak paham," rutuk Klopp.

"Salah satu bagian terpenting dari sepak bola adalah mempercayai orang yang bekerja denganmu, karena mereka semua bisa berkembang," sambungnya.

Well, jika Klopp memang masih mau percaya kepada para pemain bertahannya, dia harus cepat-cepat menyusun sebuah sistem yang membuat mereka tidak terlalu terekspos. Pasalnya, pada Sabtu (16/9) malam pukul 22.00 WIB nanti, mereka akan menjamu Burnley.

Meski tidak punya nama besar, Burnley adalah salah satu momok bagi tim besar pada musim ini. Selain kemenangan atas Chelsea di partai pembuka liga, mereka kemudian juga sukses mengimbangi Tottenham Hotspur di pekan ketiga.

Selain itu, The Clarets pada musim lalu juga mampu mengalahkan Liverpool sekali. Kemudian, meski di pertemuan kedua mereka kalah, pasukan Sean Dyche itu masih sanggup mencetak satu gol ke gawang Liverpool.


You Might Also Like

0 comments