6 Fakta di Balik Layar Film Porno Yang Tidak Kita Ketahui

Fakta di Balik Layar yang Tidak Kita Ketahui

Seymore Butts, atau pemilik nama asli Adam Glasser, adalah salah satu sutradara film porno yang dulunya kerap kali memainkan peran juga sebagai aktor porno. Ia telah men-direct lebih dari 100 film dan video porno. Ia sendiri mengaku, dalam membuat film porno, ia telah mengatur sedemikian rupa bagaimana film itu harus terlihat begitu sempurna di mata penonton, seperti penis yang besar, ukuran tubuh perempuan yang super seksi, dan lain sebagainya.

Tapi sayang, penonton film porno justru sering melupakan tentang satu hal terpenting, yaitu bahwa apa yang ditampilkan di film porno bukanlah refleksi nyata dari kehidupan seksual yang sebenarnya. Itu sebabnya, beberapa orang justru merasa minder jika mereka tidak memiliki tubuh yang mirip seperti artis-artis di film porno tersebut. Nah, untuk itu Info Manis harus tahu fakta sesungguhnya di balik layar yang diutarakan oleh Seymore Butts, seorang sutradara film porno yang sudah terkenal.

1. Penis Terlalu Besar

Kebanyakan arktor porno biasanya memiliki ukuran penis yang tergolong besar. Mungkin kamu bakal terkagum-kagum dengan ukuran tersebut, tetapi tidak sama halnya dengan sang artis porno. Hanya ada sedikit perempuan yang bisa menikmati dan menyukai bercinta dengan laki-laki berpenis besar. Dan sebagai sutradara sendiri, Seymore Butts justru sering melihat wajah si artis begitu kesakitan karena ukuran penis aktornya terlalu besar. Karena itu, bagian ketika artis perempuan terlihat kesakitan biasanya akan dipotong dan film diedit sedemikian rupa, agar tidak merusak fantasi penonton.

2. Seks Maraton

Beberapa film porno biasanya memiliki durasi sekitar 20 sampai dengan 60 menit. Dan seperti itulah gambaran yang hanya dilihat oleh penonton. Tapi, mereka tidak tahu, bahwa di balik layar membutuhkan waktu lebih dari berjam-jam hanya untuk menyelasaikan satu sesi syuting film. Tentu saja, karena tidak semua orang bisa bergairah secepat para artis dan aktor yang ditampilkan di dalam film-film tersebut. Mereka butuh waktu untuk mengatur mood dan perasaan. Belum lagi jika syuting berlangsung lumayan lama, tidak ada laki-laki yang bisa menahan ereksi selama berjam-jam. Selain itu, seks layaknya olahraga, menghabiskan tenaga yang lumayan besar, terutama jika dilakukan lebih dari satu jam. Menurut pengakuan Seymore Butts, dengan durasi syuting yang bisa memakan waktu sampai berjam-jam, apabila laki-laki harus dipaksa ereksi terus-menerus, maka justru akan menimbulkan efek bagi penis mereka, yaitu kesulitan ejakulasi saat sedang berhubungan intim.

3. Anal Seks yang Spontan

Dalam film porno, biasanya sang artis dan aktor harus bisa melakukan adegan spontan agar hubungan seks terlihat seolah-olah natural. Begitu juga dengan adegan anal seks, di mana aktor akan memasukkan penisnya ke lubang anus si artis. Namun, menurut Seymore Butts, anal seks yang spontan justru bisa memberikan pengalaman buruk apabila ternyata si artis belum buang air besar. Kamu bisa membayangkan bukan hal menjijikan apa yang akan terjadi?

4. Perasaan Tidak Nyaman

Nah, yang satu ini justru bisa menjadi pertanyaan penting yang sering bikin penasaran, kalau perempuan hanya bisa menikmati seks jika sudah merasa nyaman, lantas bagaimana dengan perempuan di film-film porno? Menurut Seymore Butts, memang sedikit lebih sulit untuk memancing gairah para artis porno. Beberapa dari mereka memiliki orientasi seksual yang normal, sehingga tidak bisa menikmati adegan bercinta dengan sesama perempuan. Namun banyak juga artis porno yang lesbian, sehingga tidak suka saat beradegan dengan laki-laki. Selain itu, beberapa artis juga mengaku mereka tidak bisa mendapat chemistry dengan pasangan mainnya, sehingga merasa tidak nyaman sepanjang syuting. Lalu apa yang harus mereka lakukan saat syuting berlangsung? Tentu saja, memalsukan gairah seksual. Tentunya, kamu bisa bayangkan betapa tidak nyamannya mereka, terutama jika syuting harus berlangsung selama berjam-jam.

5. Perempuan Sulit Ejakulasi

Vaginal orgasme bukanlah sesuatu yang mudah terjadi pada perempuan, dan tentu saja hal itu juga berlaku pada para artis porno. Mungkin kamu berpikir, semua aktor dan artis porno yang kamu lihat di film-film itu memang hebat dan piawai untuk urusan bercinta. Tapi justru Seymore Butts bilang, bahwa faktanya tidak selalu seperti itu. Mencapai vaginal orgasme bukanlah sesuatu yang mudah, apa lagi meminta sang artis untuk melakukan squirting atau ejakulasi. Kebanyakan dari mereka memalsukan ejakulasinya dengan cairan urin, yang mana hal itu sangat menjijikan. Sebagian lagi membutuhkan break untuk mengisi vaginanya dengan sebuah cairan, yang akan dikeluarkan ketika syuting supaya seolah-olah terlihat seperti squirting. Ironis sekali, bukan?

6. Seks Tanpa Kondom

Setiap artis dan aktor porno harus mengikuti tes yang wajib dilakukan setidaknya satu bulan sekali, untuk mengecek apakah mereka terkena penyakit seks menular atau tidak. Kamu bisa bayangkan, dalam sebulan mereka harus syuting melakukan adegan hubungan intim berkali-kali dengan orang asing yang belum mereka kenal tanpa kondom. Tentu saja, banyak sekali hal-hal buruk yang bisa terjadi tanpa disadari, seperti tertular penyakit kelamin dan lain-lain. Karena itu, meski mereka mendapat bayaran yang sangat mahal, tapi mereka juga memiliki resiko menyeramkan yang bisa membahayakan diri sendiri.

You Might Also Like

0 comments